Pemuda adalah individu yang memiliki usia antara 15
tahun sampai dengan 30 tahun. Dilihat secara biologis
individu yang mengalami masa kedewasaan memiliki
ciri-ciri adanya perubahan pada fisik. Dilihat secara
agama, individu yang sudah mengalami masa
kedewasaan yaitu dengan memasuki fase aqil baligh
yang pada laki-laki mengalami mimpi basah di usia
sekitar 11 tahun sampai 15 tahun, dan pada wanita
mengalami menstruasi sekitar di usia 9 tahun sampai
dengan 13 tahun.
Pemuda juga disebut sebagai generasi yang ditugaskan
untuk melakukan berbagai macam harapan untuk
kemajuan untukdi masa kedepannya. Hal ini
dikarenakan karena pemuda adalah sebagai generasi
penerus yang akan terus melanjutkan dan mengisi
perjuangan pada generasi sebelumnya. Kedudukan
seorang pemuda adalah letak strategis untuk
meneruskan cita-cita perjuangan bangsa dan sumber
insani untuk membangun negara untuk lebih maju
kepada arah yang lebih baik lagi.
Sosisalisasi yaitu dimana adanya suatu proses
penanaman atau nilai dan aturan dari satu generasi ke
generasi lainnya dalam bentuk sebuah kelompok
ataupun masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebutkan
sosialisasi sebagai teori yang mengenai peranan (role
theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan
peran-peran yang harus dijalankan oleh setiap individu.
Proses-proses dalam Sosialisasi
Dalam proses-proses sosialisasi ada beberapa
pendapat menurut beberapa pendapat, yaitu:
1. George Herbert Mead
Menurut George Herbert Mead dalam proses
sosialisasi ada beberapa taha-tahap, yaitu:
a) Tahap persiapan ( Preparatory Stage)
Tahap ini adalah tahap pertama yang
didapatkan oleh setiap individu. Karna pada tahap ini
manusia
mendapatkan dimulai sejak lahir, yang
mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosial. Pada
tahap
ini seorang anak akan mulai berinteraksi
dengan cara menirukan walau belum secara sempurna.
b) Tahap meniru ( Play Stage )
Dalam tahap ini anak mulai secara sempurna
menirukan suatu hal yang dapat dilakukan oleh orang
dewasa. Seperti mulai memanggil ayah dan
ibunya. Mengingat seseorang yang sering didekatnya
dan mulai belajar bertahap lagi, hingga
seorang anak dapat mengetahui sosialisasi yang lebih
mendewasakannya lagi.
c) Tahap siap bertindak ( Game Stage)
Pada tahap ini seorang individu mulai
berkurang dalam hal peniruan dan lebih menyikapi
dengan
sikap yang dia sesuaikan berdasarkan
kesadaran individu tersebut. Dia mulai menyadari
adanya
tuntutan seperti untuk berkerjasama dengan
teman-temannya. Bersama dengan hal itu individu
mulai
menyadari adanya suatu norma yang tertentu.
d) Tahap penerimaan norma kolektif ( Generalized
Stage/Generalized other )
Pada tahap ini individu telah dianggap
dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada
posisi
masyarakat secara luas. Individu dalam tahap
ini sudah bisa bekerjasama dengan orang-orang walau
belum berkenalan sebelumnya, dapat
mempertanggung jawabkan suatu hal lebih mantap,
dan dapat
memahami peraturan-peraturan yang ada
dengan secara baik. Dalam tahap ini individu diartikan
sebagai masyarakat sepenuhnya.
2. Menurut Charles H.Cooley
Cooley lebih menekankan peranan interaksi dalam
teorinya. Menurut Cooley perkembangan individu
mengalami perkembangan karena interaksi dengan
orang lain.Sesuatu yang kemudian disebut looking-
glass self terbentuk melalui tiga tahapan, yaitu:
1. Kita membayangkan bagaimana kita di mata
orang lain.
2. Kita membayangkan bagaimana orang lain
menilai kita.
3. Bagaimana perasaan kita sebagai akibat dari
penilaian tersebut.
Masalah Pemuda
– Tauran antar pelajar
– Ikut organisasi teroris
– Pengguna narkoba
– Menjadi pengemis, gelandangan, pengamen , criminal
– Prostitusi, DLL.
Peran pemuda :
– Mendukung tradisi berusaha taat atau patuh
– Berusaha menyesuaikan diri, mengubah tradisi
dengan yang baru
Macam-macam pemuda
1. Pemuda urakan
Untuk kebebasan sendiri menentukan kehendak diri
sendiri
2. Pemuda nakal
Merubah masyarakat dan kebudayaan, mencari
keuntungan, tindakan yang bertentangan dengan
norma.
3. Pemuda radikal
Perubahan revolusioner, tidak terima kenyataan atau
fakta-fakta yang ada tindakannya merugikan orang
lain.
Peranan-peranan pemuda dari generasi kegenerasi ;
1. Angkatan 1945 ( 17 november 1945 )
2. Angkatan 1949 ( 10 november 1949 )
3. Angkatan 1966 ( 30 september )
4. Angkatan 1998 ( peristiwa trisakti )
Kecenderungan para pemuda saat ini ;
1. Menurunnya jiwa idealism, patriotism, dan
nasionalisme.
2. Kurangnya ambisi terhadap masa depan.
3. Tidak seimbang antara fasilitas pendidikan dan
sarana-sarana lainnya bagi para pemuda.
4. Kurangnya lapangan pekerjaan dan kesempatan
kerja.
5. Kurang gizi yang sangat menghambat kecerdasan
dan kekreatifitasan para pemuda saat ini.
6. Perkawinan dibawah umur, prostitusi.
7. Adanya gangguan fisik, psikis, dan social.
8. Pergaulan bebas, membahayakan sendi-sendi
perkawinan.
9. Meningkat kenakalan remaja, kemiskinan dan
kriminalitas.
10. Undang-undang masalah pemuda masih lemah.
PEMUDA DAN IDENTITAS
Pembina adalah segala usaha yang dilakukan untuk
menumbuhkan kesadaran memelihara secara terus
menerus terhadap tatanan nilai agama agar segala
perilaku kehidupannya senantiasa di atas norma-norma
yang ada dalam tatanan itu. namun perlu dipahami
bahwa pembinaan tidak hanya berkisar pada usaha
untuk mengurangi serendah-rendahnya tindakan-
tindakan negatif yang dilahirkan dari suatu lingkungan
yang bermasalah, melainkan pembinaan harus
merupakan terapi bagi masyarakat untuk mengurangi
perilaku buruk dan tidak baik dan juga sekaligus bisa
mengambil manfaat dari potensi masyarakat,
khususnya generasi muda.
Generasi pemuda adalah generasi penerus perjuangan
bangsa dan sumber daya insani bagi pembangunan
nasional, diharapkan mampu memikul tugas dan
tanggung jawab untuk kelestarian kahidupan bangsa
dan negara. Untuk itu generasi muda perlu
mendapatkan perhatian khusus dan kesempatan yang
seluas-luasnya untuk dapat tumbuh dan berkembang
secara wajar baik jasmani, rohani maupun sosialnya.
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya,
terdapat generasi muda yang menyandang
permasalahan sosial seperti kenakalan remaja,
penyalahgunaan obat dan narkotika, anak jalanan dan
sebagainya baik yang disebabkan oleh faktor dari
dalam dirinya (internal) maupun dari luar dirinya
(eksternal). Oleh karena itu perlu adanya upaya,
program dan kegiatan yang secara terus menerus
melibatkan peran serta semua pihak baik keluarga,
lembaga pendidikan, organisasi pemuda, masyarakat
dan terutama generasi muda itu sendiri. Arah kebijakan
pembinaan generasi muda dalam pembangunan
nasional menggariskan bahwa pembinaan perlu
dilakukan dengan mengembangkan suasana
kepemudaan yang sehat dan tanggap terhadap
pembangunan masa depan, sehingga akan
meningkatkan pemuda yang berdaya guna dan berhasil
guna.
Masalah-masalah pada generasi muda
Masalah-masalah pada generasi muda timbul karena
dimana yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa
generasi muda sedang mengalami pertumbuhan dan
perkembangan dalam menghadapi suatu masalah,
dengan memerlukan upaya dari berbagai pihak untuk
menanggulanginya. Berikut beberapa masalah-masalah
yang terjadi pada generasi muda, yaitu:
1. Terbatasnya lapangan kerja yang tersedia. Dengan
adanya pengangguran dapat merupakan beban bagi
keluarga maupun negara sehingga dapat menimbulkan
permasalahan lainnya.
2. Penyalahgunaan Obat Narkotika dan Zat Adiktif
lainnya yang merusak fisik dan mental bangsa.
3. Masih adanya anak-anak yang hidup
menggelandang.
4. Pergaulan bebas diantara muda-mudi yang
menunjukkan gejala penyimpangan perilaku (Deviant
behavior).
5. Masuknya budaya barat (Westernisasi Culture) yang
tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita yang
dapat merusak mental generasi muda.
6. Perkimpoian dibawah umur yang masih banyak
dilakukan oleh golongan masyarakat, terutama di
pedesaan.
7. Masih merajalelanya kenakalan remaja dan
permasalahan lainnya. Permasalahan tersebut akan
berkembang seiring dengan perkembangan jaman
apabila tidak diupayakan pemecahannya oleh semua
pihak termasuk organisasi masyarakat, diantaranya
KARANG TARUNA . Salah satu kegiatan Karang Taruna
Kelurahan Hegarsari Kecamatan Pataruman yang
merupakan Karang Taruna berprestasi dalam bidang
Perbengkelan.
Pembinaan dalam perkembangan generasi muda
memang sangat diperlukan agar menciptakan generasi
muda yang positif. Pembinaan dan pengembangan
generasi muda dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu:
– Sosial – Psikologi
– Sosial – budaya
– Sosial – ekonomi
– Sosial – politik
– Sosial – hukum
– Sosial – agama
Dalam suatu pembinaan juga memiliki azas pembinaan
dan pengembangan generasi para pemuda saat ini.
1. Azas edukatif
2. Azas persatuan dan kesatuan
3. Azas swakarsa
4. Azas keselarasan dan terpadu
5. Azas pendayagunaan dan fungsionalisasi
Mahasiswa sebagai generasi muda berperan sebagai :
– Agent of change
– Agent of modernization
– Agen of development
Pada generasi muda juga diperlukan beberapa potensi
untuk memperkembangkan generasi muda, yaitu:
a. Idealisme dan daya kritis
b. Dinamika dan kretivitas
c. Keberanian mengambil resiko
d. Optimis dan penuh semangat
e. Sikap mandiri dan disiplin murni
f. Terdidik
g. Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
h. Sikap ksatria
i. Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi
PERGURUAN DAN PENDIDIKAN
Mengembangkan potensi generasi muda
Dalam membangun kemajuan dan peningkatan suatu
negara generasi mudalah yang berperan penting untuk
membentuk itu semua. Begitu banyak potensi yang
dimiliki oleh generasi muda, mereka mampu berkarya
dan berekspresi dengan bebas ,tetapi masih dalam
lingkup yang sewajarnya dan tidak menyalahi aturan.
Pengembangan potensi tersebut dapat dimulai dari
lingkungan keluarga, orang tua dapat mengembangkan
potensi anak mereka sejak berusia balita, orang tua
dapat mengarahkan apa dan kemana potensi yang
dimiliki oleh anak mereka sehingga lahirlah generasi
muda yang memiliki potensi sesuai minat masing-
masing anak.
Potensi generasi muda juga dapat membangun rasa
bangga pada diri sendiri. Keluarga dan negara juga
merasa bangga atas potensi yang dimiliki oleh anggota
keluarga atau sebagai masyarakat. Tapi bagaimana jika
generasi muda saat ini mengisi hari mereka dengan
hanya menghabiskan uang orang tua dengan membeli
barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan, Sex di
luar nikah, penyalahgunaan obat narkotika tak dapat
dihindari, mabuk-mabukan (minum-minuman keras),
dan masih banyak lagi hal-hal lain yang sangat
menyedihkan. Disinilah peran orang tua sangat
dibutuhkan orang tua dapat mengarahkan sejak dini
kemana arah yang paling tepat dan baik untuk
perkembangan anak mereka sehingga generasi muda
dapat memiliki potensi yang sangat berguna bagi nusa
dan bangsa.
Pendidikan merupakan Bimbingan atau pertolongan
yang diberikan oleh orang dewasa kepada
perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya
dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan
tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang
lain” (Langeveld).
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan
penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik
perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga
pendidik perguruan tinggi disebut dosen.
Alasan mengenyam pendidikan tinggi adalah untuk
menjadi Generasi Penerus yang akan menjadi Pemimpin
yang baik mengerti rakyat dan memajukan bangsa ini
ke arah yang lebih baik.menjadi pemuda/pemudi yang
bermanfaat untuk dirinya dan juga nusa bangsa negara
==============================================
============================
WARGA NEGARA DAN NEGARA
==============================================
============================
Setiap warga negara Indonesia memiliki kedudukan,
hak, dan kewajiban yang sama di hadapan Tuhan Yang
Maha Esa sejak dia dilahirkan. Kita sudah mempunyai
hak asasi manusia sejak kita dilahirkan. Selain itu hal
yang penting adalah bahwa setiap orang harus
mendapatkan hak untuk memperoleh status
kewarganegaraan sehingga terhindar dari hukuman
yang berlaku di Indonesia dalam peraturan perundang-
undangan tentang kewarganegaraan.
Kewarganegaraan itu sendiri adalah keanggotaan
seseorang dalam satuan politik tertentu (secara
khusus: negara) yang dengannya membawa hak untuk
berpartisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang dengan
keanggotaan yang demikian disebut warga negara.
Seorang warga negara berhak memiliki paspor dari
negara yang dianggotainya.
Kewarganegaraan merupakan bagian dari konsep
kewargaan (bahasa Inggris: citizenship). Di dalam
pengertian ini, warga suatu kota atau kabupaten
disebut sebagai warga kota atau warga kabupaten,
karena keduanya juga merupakan satuan politik. Dalam
otonomi daerah, kewargaan ini menjadi penting, karena
masing-masing satuan politik akan memberikan hak
(biasanya sosial) yang berbeda-beda bagi warganya.
Kewarganegaraan memiliki kemiripan dengan
kebangsaan (bahasa Inggris: nationality). Yang
membedakan adalah hak-hak untuk aktif dalam
perpolitikan. Ada kemungkinan untuk memiliki
kebangsaan tanpa menjadi seorang warga negara
(contoh, secara hukum merupakan subyek suatu negara
dan berhak atas perlindungan tanpa memiliki hak
berpartisipasi dalam politik). Juga dimungkinkan untuk
memiliki hak politik tanpa menjadi anggota bangsa dari
suatu negara.
Persamaan Kedudukan Warga Negara : Saling
menghargai dan menghormati orang lain tanpa
membeda-bedakan suku, agama, ras dan
antargolongan (SARA).
1. Landasan Hukum yang Menjamin Persamaan
Kedudukan Warga Negara
a) Pembukaan UUD 1945
b) UUD 1945 (diatur dalam Pasal 27, Pasal 28A-J,
Pasal 29, Pasal 30, Pasal 31, Pasal 32, Pasal 33, Pasal
34)
c) Pancasila
2. Aspek-Aspek Persamaan Kedudukan Warga Negara
a. Kesamaan kedudukan dalam hukum dan
pemerintahan
b. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
c. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul
d. Kemerdekaan memeluk agama
e. Hak dan Kewajiban pembelaan negara
f. Hak mendapat pengajaran
g. Kebudayaan nasional Indonesia
h. Kesejahteraan sosial
3. Persamaan Kedudukan Warga Negara dalam
Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara
o Persamaan Kedudukan Dalam Bidang Politik
o Persamaan Kedudukan Dalam Bidang Hukum
o Persamaan Kedudukan Dalam Bidang Ekonomi
o Persamaan KedudukanDalam Bidang Sosial Budaya
4. Contoh Perilaku yang Menampilkan Persamaan
Kedudukan Warga Negara
• Menjaga tali persaudaraan dalam suatu lingkungan
• Negara menjamin persamaan kedudukan warga
Negara, sehingga setiap
warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama
• Tidak memicu konflik yang disebabkan karena terlalu
mengagung-agungkan
atau membangga-banggakan agama/ras/golongan
pribadi
• Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat
dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
• Tidak mengambil hak-hak milik orang lain
• Dalam kehidupan bermasyarakat, kedudukan setiap
warga negara adalah sama, yaitu menjadi anggota
masyarakat yang memiliki hak dan kewajiban yang
sama tanpa harus dibeda-bedakan.
• Menghargai persamaan kedudukan dapat
menumbuhkan dan mengembangkan sikap tenggang
rasa dansaling mencintai sesama manusia. Sikap
tenggang rasa dapat diartikan sebagai sikap
menghargai dan menghormati perasaan orang lain.
5. Penerapan prinsip persamaan kedudukan warga
negara antara lain :
a) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha
Esa kepada orang lain
b) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai
harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa
c) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
kewajiban asasi setiap
manusia tanpa membeda-bedakan suku, keturunan,
agama, kepercayaan, jenis
kelamin kedudukan social, warna kulit dsb
d) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap
orang lain
e) Sebagai warga Negara dan masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama
f) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
g) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha
yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain.
Menghargai Persamaan Kedudukan Warga Negara di
Indonesia
a. Bidang Politik
1. Setiap orang memiliki hak politik yang sama
misalnya dalam pengembangan system politik nasional
yang demokratis, termasuk penyelenggaraan pemilu
yang berkualitas.
2. Berhak menjadi anggota suatu partai politik
3. Meningkatkan partai politik yang mandiri dengan
pendidikan kaderisasi yang intensif dan komprehensif.
4. Kebebasan berkumpul dan menyampaikan aspirasi
serta mengemukakan pendapatnya dimuka umum.
b. Bidang Ekonomi
1. Setiap warga negara berhak memperoleh
kesempatan dalam lapangan
kerja atau perbaikan taraf hidup ekonomi dan
menikmati hasil-
hasilnya secara adil sesuai dengan nilai-nilai
kemanusiaan.
2. Persamaan kedudukan di bidang ekonomi untuk
menciptakan sistem
ekonomi kerakyatan yang berkeadilan dan bersaing
sehat, efisien,
produktif, berday saing, serta mengembangkan
kehidupan yang layak
anggota masyarakat.
3. Setiap orang berhak memiliki hak milik terhadap
sesuatu barang, baik secara individu maupun kolektif.
c. Bidang Hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia menganut asas
bahwa setiap warga negara mempunyai kedudukan
yang sama di hadapan hukum dan pemerintahan serta
mendapatkan jaminan perlindungan hukum.
d. Bidang Sosial-Budaya
Persamaan kedudukan di bidang sosial-budaya di
antaranya :
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
menghargai persamaan kedudukan warga negara :
• Setiap warga negara harus mematuhi setiap kebijakan
pemerintah yang telah dibuat agar tercipta kondisi yang
aman, tentram dan damai di suatu negara. Tetapi
kebijakan yang dibuat oleh pemerintah hendaknya
berlandaskan pada UUD 1945 serta Pancasila dan
harus menghargai pluralitas diantara sesama manusia.
• Pemerintah harus bersifat transparan kepada
masyarakat karena warga negara juga berperan serta
dalam pembangunan nasional demi mewujudkan
persatuan dan kesatuan tanpa membeda-bedakan ras,
suku, gender, agama, dan budaya.
• Peraturan perundang-undangan harus menjamin
persamaan kedudukan setiap warga negaranya dalam
suatu wilayah
• Partisipasi warga negara dalam bidang politik maupun
bidang lainnya harus memperhatikan berbagai aspek
dalam persamaan kedudukan. Sehingga
pelaksanaannya dapat berjalan dengan maksimal.
==============================================
============================
Referensi:
http://sandradesnia.wordpress.com/2012/11/04/
memahami-dan-menghayati-masalah-masalah-
kepemudaanidentitasnya-sebagai-pemuda-yang-
sedang-belajar-di-perguruan-tinggi/
http://panjiapriyantooo.blogspot.com/2011/11/
persamaan-kedudukan-warga-negara-yang.html
Senin, 25 November 2013
Senin, 11 November 2013
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
1. Pengertian Individu dan Pertumbuhan
Individu yang berasal dari kata yunani individium yang berarti "tidak terbagi". Individu merupakan kesatuan pada manusia secara perorangan bukan sebagai manusia secara keseluruhan, manusia yang memiliki peranan khas di dalam kepribadian manusia tersebut. Dalam aspek manusia, manusia memiliki tiga aspek yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana peran ketiga aspek tersebut sangat berkaitan dan sangat penting. Jika salah satu aspek yang terdapat pada individu buruk, maka dapat menghasilkan individu yang buruk pula.
Pertumbuhan sebagi perubahan kuantitatif yang diakibatkan karena adanya perngaruh dari lingkungan. Perubahan kuantatif sendiri dapat menimbulkan sesuatu perubahan yang beragam, misalkan dari hal yang tidak ada sebelumnya menjadi ada, hal yang kecil menjadi besar, dan lain sebagainya. Definisi pertumbuhan sendiri adalah suatu proses bertambahnya suatu sel di dalam tubuh pada organisme yang disertai dengan pertambahan berat, ukuran. dan tinggi yang memiliki sifat tidak dapat kembali dalam keadaan semula atau irreversible, pertumbuhan bersifat kuantitatif dimana mengalami pertambahan besar maupun tinggi seiring bertambahnya waktu. Pada individu tidak hanya terjadi suatu pertumbuhan saja, namun dapat juga terjadi perkembangan. Perkembangan adalah suatu proses differensiasi, organogenesis yang diakhiri dengan terbentuknya suatu individu yang lebih lengkap dan dewasa. Perkembangan itu sendiri bersifat kualitatif, misalkan dimana suatu organisme yang sebelumnya belum matang dalam sistem reproduksinya, menjadi lebih matang sistem reproduksinya. Itulah salah satu contoh terjadinya suatu perkembangan.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Dalam suatu pertumbuhan, pertumbuhan pun dapat dipengaruhi. Apakah saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut?. Ada tiga faktor-faktor yang mempengaruhi suatu pertumbuhan, yaitu:
1. Faktor Biologis
Seorang individu yang memiliki anggota tubuh yang lengkap berbeda pertumbuhannya dengan individu yang memiliki kekurangan pada anggota tubuh. Misalkan saja pada suatu individu yang memiliki anggota tubuh yang lengkap seperti kaki dan tangan sedangkan dengan individu yang tidak memiliki tangan. Maka tidak sama pertumbuhan yang dialami Individu yang memiliki anggota tubuh lengakap dengan yang memiliki kekurangan pada kelengkapan individu tersebut.
2. Faktor Geografis
Seorang individu yang menempati suatu lingkungan yang baik dan sehat, maka akan menciptakan suatu individu yang baik pula. Sedangkan jika individu tersebut menempati suatu lingkungan yang buruk, maka akan menghasilkan suatu individu yang buruk pula. Tempat yang ditempati oleh seorang individu akan sangat berpengaruh pula dengan terbentuknya suatu individu tersebut.
3. Pertumbuhan Kebudayaan Khusus
Perbedaannya kebudaan dapat mempengaruhi kepribadian suatu individu. Tetapi di dalam suatu masyarakat tidak semua individu memiliki kebudayaan yang sama dan memiliki kepribadian yang sama pula. Dari faktor lingkungan sekitar seperti keluarga maupun masyarakat, maka akan memberikan pertumbuhan dari individu tersebut. Dan seiring berjalannya waktu, maka akan terbentuk suatu individu yang menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
3. Pengertian Fungsi Keluarga dan Jenisnya
Keluarga adalah lembaga sosial dasar dimana semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang disini. Keluarga merupakan suatu kebutuhan manusia universal di seluruh dunia dan mejadi pusat terpenting kegiatan dalam kehidupan suatu individu. Keluarga dibedakan menjadi dua yaitu, keluarga inti (conjugal family) dimana didasarkan oleh sebuah perkawinan yang beranggotakan suami, istri, dan anak-anak mereka. Dan keluarga kerabat (consanguine family) dimana keluarga kerabat dilihat dari ikatan sedarah dan tidak diikatkan pada tali pernikahan.
Beberapa yang merupakan fungsi keluarga:
a) Fungsi Afektif : Fungsi internal dimana sebagai kekuatas dalam keluarga. Didalamnya terkait saling mengasihi, mendukung, menyayangi, menghargai antar di dalam anggota keluarga.
b) Fungsi Sosialisasi : Fungsi yang mengembangkan proses bersosialisasi dalam keluarga. Dimana diajarkan berinteraksi untuk bersosial yang dimulai dari sejak lahir dan keluarganya lah sebagai pengajar individu tersebut dalam bersosialisasi.
c) Fungsi Reproduksi : Fungsi yang meneruskan kelangsungan keturunan yang menambah sumber daya manusia.
d) Fungsi Ekonomi : Fungsi untuk memenuhi kebutuhan pada anggota keluarganya. Seperti pemenuhan kebutuhan pada sandang, pangan dan papan.
e) Fungsi Perawatan Kesehatan : Fungsi untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan pada anggota keluarga.
f) Fungsi Penentuan Status : Fungsi yang membedakan status jika terjadinya perbedaan status di dalam masyarakat, sehingga setiap anggota-anggota keluarga memiliki hak-hak istimewa sendiri.
4. Pengertian Keluarga dan Masyarakat
Keluarga berasal dari bahasa sanskerta kuluarga, ras, dan warga yang berarti lingkungan yang terdapat bebrapa orang yang memiliki ikatan darah. Keluarga adalah suatu unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari atas suami sebagai kepala keluarga, istri, dan anak-anak mereka yang terkumpul dalam sutu atap rumah yang memiliki keadaan yang saling bergantungan satu sama lain. Peranan dalam keluarga digambarkan dengan perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan keluarga didasari oleh suatu harapan juga pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup maupun semi terbuka, dimana sebagian besar yang interaksi adalah antara individu-individu yang ada di dalam suatu kelompok tersebut. Kata masyarakat berasal dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Jadi sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antara entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen atau saling tergantung satu sama lain.Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktana, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar berpendapat masyarakat industri dan pasca-industri sebagai suatu kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional. Masyarakat dapat juga diorganisasikan yang dilihat dari struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.
5. Dua Golongan Masyarakat Beserta Perbedaannya
Di dalam suatu msyarakat terdapat dua golongan yaitu,:
1) Masyarakat Non Industri
Kelompok nasional maupun organisasi kemasyarakatan non industri digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
a) Kelompok Primer : Interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, dan lebih akrab. Disebabkan karena kelompok primer berinteraksi secara langsung sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih akrab dan lebih didasarkan simpati. Pada pembagian kerja maupun tugas pada kelompok primer menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, digantungkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer adalah keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
b) Kelompok Sekunder : Berbeda dengan kelompok primer. Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tidak Iangsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Sehingga sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif. Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan, keahlian tertentu, yang dituntut dedikasinya. Hal-hal semacam itu digunakan untuk mencapai target dan tujuan yang telah disepakati bersama sebelumnya. Contoh-contoh kelompok sekunder, seperti: partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.
2) Masyarakat Industri
Durkheim menggunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangan. Namun lebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 : 190). Jika dalam pembagian kerja bertambah kompleks, menjadikan suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Dan Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antar kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian ataupun keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
6. Makna Individu, Keluarga, dan Masyarakat Serta Hubungannya
Makna individu : Individu merupakan unit terkecil yang terbentuk dalam masyarakat. Dalam ilmu
sosial individu adalah suatu kelompok terkecil dalam masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi
menjadi suatu bagian yang lebih kecil. Seperti contohnya pada Keluarga yang terdiri dari suami, istri,
dan anak. Suami yang sebagai kepala keluarga merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut,
yang tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.Pada dasarnya, setiap individu memiliki
ciri-ciri khas sendiri. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat.
Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung
di dalam kelompok tersebut.
Makna Keluarga : Keluarga sebagai wahana dimana seorang individu akan mengalami proses sosialisasi
yang pertama kali, sangat penting karena keluarga yang mengarahkan terbentuknya individu menjadi
seorang yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga memiliki
korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses mengembangankan individu
menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada,
sehingga seorang individu menjadi sseeorang yang dewasa yang dalam arti mampu mengendalikan diri dan
melakukan hubungan-hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk dengan baik.
Makna Masyarakat :
Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan
tersebut yang saling memiliki rasa keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat merupakan
tempat kita bisa melihat proyeksi individu sebagai bagian keluarga, dimana keluarga sebagai tempat
terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut.
Individu yang berada dalam masyarakat tertentu memiliki suatu konteks budaya tertentu pula. Dan pada
tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan juga bermakna, maka akan mudah dirumuskan
gejala-gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai wujud dirinya sendiri dan merupakan
makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok atau anggota masyarakat.
Hubungan antara Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Aspek individu, keluarga, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan karena aspek
tersebut saling berkaitan. Karena tidak akan terjadi masyarakat bisa tidak ada suatu keluarga, begitu pula
keluarga, tidak akan ada yang namanya keluarga jika tidak ada individu yang membentuk suatu kelompok
kecil. Dan untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga
dan masyarakat, sebagi media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuh
kembangkan perilakunya. Karena perilaku sosial suatu individu tersebut bergantung dari keluarga dan
masyarakat disekitarnya. Keluarga adalah tempat pertama individu untuk membentuk suatu kepribadiannya,
sehingga keluarga memiliki peran paling besarkarena sebagai pembentuk kepribadian yang pertama untuk
suatu individu, dan masyarakat sebagai media sosialisasi seorang individu untuk menyampaikan ekspresinya
secara lebih luas. Sehingga dapat menjadikan suatu tolak ukur sikap individu tersebut.
7. Urbanisasi dan Prosesnya
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa menuju kota. Urbanisasi termasuk masalah yang cukup serius. Karena persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah penduduk kota yang terus bertambah akan menimbulkan masalah jika tidak imbanganya dengan lapangan pekerjaan serta lahan tempat tinggal yang tersedia.
Faktor yang menyebabkan urbanisasi seperti kondisi kota lebih modern, sarana dan prasarana lebih lengkap, lapangan pekerjaan di kota lebih luas, dan dalam hal pendidikan di kota lebih baik dan berkualitas.
Proses terjadinya urbanisasi ada dua. Yang pertama, pemerintah berkeinginan untuk meningkatkan proporsi penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Hal ini dikarenakan berkaitanantara meningkatnya pertumbuhan ekonomi negara bila meningkatnya pendudukdaerah perkotaan. Data memperlihatkan bahwa suatu negara atau daerah dengan tingkat perekonomian yang lebih tinggi, juga memiliki tingkat urbanisasi yang lebih tinggi, begitu juga sebaliknya. Yang kedua, terjadinya tingkat urbanisasi yang berlebihan yang tidak terkendali dapat menimbulkan permasalahan pada penduduk itu sendiri. Dan pengukuran terkendali atau tidaknya proses urbanisasi biasanya dikenal dengan ukuran primacy rate, yang diartikan sebagai kekuatan daya tarik kota terbesar pada suatu negara atau wilayah terhadap kota-kota di sekitarnya. Makin besar tingkat primacy menunjukkan keadaan yang kurang baik dalam proses urbanisasi. Sayangnya data primacy di Indonesia tidak tersedia.
8. Contoh Masalah Sosial yang Berhubungan dengan Perkembangan Individu
dan Keluarga
Manusia pada dasarnya adalah mahluk yang hidup dalam kelompok. Dalam kehidupan manusia sebagai individu, sejak lahir seorang individu telah mengenal dan berhubungan dengan manusia lainnya. Dimana keluarga adalah peran penting sebagai tempat pembelajaran bersosialisasi bagi suatu individu. Jika seorang individu dilahirkan dan saat dia bertumbuh individu tersebut tidak memiliki keluarga, maka akan sangat berpengaruh bagi pembentukkan kepribadian individu tersebut. Seperti pada contoh kasus seorang anak bayi yang dilantarkan oleh orang tuanya yang tidak bertanggung jawab, maka pada kasus ini akan membuat buruk psikis serta kepribadian si bayi nantinya. Setiap individu sangat membutuhkan pembelajaran sifat kepribadian yang pertama yaitu terletak pada keluarga, jika saja keluarga tidak ada untuk individu, maka individu pun akan mengalami psikis yang tidak baik dan dapat mempengaruhi kepribadian dan cara berinteraksi sosial individu tersebut nantinya.
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Individu
http://ilmugreen.blogspot.com/2012/06/fungsi-keluarga.html
http://ginadamar.wordpress.com/2012/10/23/tugas-ilmu-sosial-dasar-iii-pertumbuhan-individu
Individu yang berasal dari kata yunani individium yang berarti "tidak terbagi". Individu merupakan kesatuan pada manusia secara perorangan bukan sebagai manusia secara keseluruhan, manusia yang memiliki peranan khas di dalam kepribadian manusia tersebut. Dalam aspek manusia, manusia memiliki tiga aspek yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana peran ketiga aspek tersebut sangat berkaitan dan sangat penting. Jika salah satu aspek yang terdapat pada individu buruk, maka dapat menghasilkan individu yang buruk pula.
Pertumbuhan sebagi perubahan kuantitatif yang diakibatkan karena adanya perngaruh dari lingkungan. Perubahan kuantatif sendiri dapat menimbulkan sesuatu perubahan yang beragam, misalkan dari hal yang tidak ada sebelumnya menjadi ada, hal yang kecil menjadi besar, dan lain sebagainya. Definisi pertumbuhan sendiri adalah suatu proses bertambahnya suatu sel di dalam tubuh pada organisme yang disertai dengan pertambahan berat, ukuran. dan tinggi yang memiliki sifat tidak dapat kembali dalam keadaan semula atau irreversible, pertumbuhan bersifat kuantitatif dimana mengalami pertambahan besar maupun tinggi seiring bertambahnya waktu. Pada individu tidak hanya terjadi suatu pertumbuhan saja, namun dapat juga terjadi perkembangan. Perkembangan adalah suatu proses differensiasi, organogenesis yang diakhiri dengan terbentuknya suatu individu yang lebih lengkap dan dewasa. Perkembangan itu sendiri bersifat kualitatif, misalkan dimana suatu organisme yang sebelumnya belum matang dalam sistem reproduksinya, menjadi lebih matang sistem reproduksinya. Itulah salah satu contoh terjadinya suatu perkembangan.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Dalam suatu pertumbuhan, pertumbuhan pun dapat dipengaruhi. Apakah saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut?. Ada tiga faktor-faktor yang mempengaruhi suatu pertumbuhan, yaitu:
1. Faktor Biologis
Seorang individu yang memiliki anggota tubuh yang lengkap berbeda pertumbuhannya dengan individu yang memiliki kekurangan pada anggota tubuh. Misalkan saja pada suatu individu yang memiliki anggota tubuh yang lengkap seperti kaki dan tangan sedangkan dengan individu yang tidak memiliki tangan. Maka tidak sama pertumbuhan yang dialami Individu yang memiliki anggota tubuh lengakap dengan yang memiliki kekurangan pada kelengkapan individu tersebut.
2. Faktor Geografis
Seorang individu yang menempati suatu lingkungan yang baik dan sehat, maka akan menciptakan suatu individu yang baik pula. Sedangkan jika individu tersebut menempati suatu lingkungan yang buruk, maka akan menghasilkan suatu individu yang buruk pula. Tempat yang ditempati oleh seorang individu akan sangat berpengaruh pula dengan terbentuknya suatu individu tersebut.
3. Pertumbuhan Kebudayaan Khusus
Perbedaannya kebudaan dapat mempengaruhi kepribadian suatu individu. Tetapi di dalam suatu masyarakat tidak semua individu memiliki kebudayaan yang sama dan memiliki kepribadian yang sama pula. Dari faktor lingkungan sekitar seperti keluarga maupun masyarakat, maka akan memberikan pertumbuhan dari individu tersebut. Dan seiring berjalannya waktu, maka akan terbentuk suatu individu yang menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
3. Pengertian Fungsi Keluarga dan Jenisnya
Keluarga adalah lembaga sosial dasar dimana semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang disini. Keluarga merupakan suatu kebutuhan manusia universal di seluruh dunia dan mejadi pusat terpenting kegiatan dalam kehidupan suatu individu. Keluarga dibedakan menjadi dua yaitu, keluarga inti (conjugal family) dimana didasarkan oleh sebuah perkawinan yang beranggotakan suami, istri, dan anak-anak mereka. Dan keluarga kerabat (consanguine family) dimana keluarga kerabat dilihat dari ikatan sedarah dan tidak diikatkan pada tali pernikahan.
Beberapa yang merupakan fungsi keluarga:
a) Fungsi Afektif : Fungsi internal dimana sebagai kekuatas dalam keluarga. Didalamnya terkait saling mengasihi, mendukung, menyayangi, menghargai antar di dalam anggota keluarga.
b) Fungsi Sosialisasi : Fungsi yang mengembangkan proses bersosialisasi dalam keluarga. Dimana diajarkan berinteraksi untuk bersosial yang dimulai dari sejak lahir dan keluarganya lah sebagai pengajar individu tersebut dalam bersosialisasi.
c) Fungsi Reproduksi : Fungsi yang meneruskan kelangsungan keturunan yang menambah sumber daya manusia.
d) Fungsi Ekonomi : Fungsi untuk memenuhi kebutuhan pada anggota keluarganya. Seperti pemenuhan kebutuhan pada sandang, pangan dan papan.
e) Fungsi Perawatan Kesehatan : Fungsi untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan pada anggota keluarga.
f) Fungsi Penentuan Status : Fungsi yang membedakan status jika terjadinya perbedaan status di dalam masyarakat, sehingga setiap anggota-anggota keluarga memiliki hak-hak istimewa sendiri.
4. Pengertian Keluarga dan Masyarakat
Keluarga berasal dari bahasa sanskerta kuluarga, ras, dan warga yang berarti lingkungan yang terdapat bebrapa orang yang memiliki ikatan darah. Keluarga adalah suatu unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari atas suami sebagai kepala keluarga, istri, dan anak-anak mereka yang terkumpul dalam sutu atap rumah yang memiliki keadaan yang saling bergantungan satu sama lain. Peranan dalam keluarga digambarkan dengan perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan keluarga didasari oleh suatu harapan juga pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup maupun semi terbuka, dimana sebagian besar yang interaksi adalah antara individu-individu yang ada di dalam suatu kelompok tersebut. Kata masyarakat berasal dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Jadi sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antara entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen atau saling tergantung satu sama lain.Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktana, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar berpendapat masyarakat industri dan pasca-industri sebagai suatu kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional. Masyarakat dapat juga diorganisasikan yang dilihat dari struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.
5. Dua Golongan Masyarakat Beserta Perbedaannya
Di dalam suatu msyarakat terdapat dua golongan yaitu,:
1) Masyarakat Non Industri
Kelompok nasional maupun organisasi kemasyarakatan non industri digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
a) Kelompok Primer : Interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, dan lebih akrab. Disebabkan karena kelompok primer berinteraksi secara langsung sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih akrab dan lebih didasarkan simpati. Pada pembagian kerja maupun tugas pada kelompok primer menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, digantungkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer adalah keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
b) Kelompok Sekunder : Berbeda dengan kelompok primer. Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tidak Iangsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Sehingga sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif. Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan, keahlian tertentu, yang dituntut dedikasinya. Hal-hal semacam itu digunakan untuk mencapai target dan tujuan yang telah disepakati bersama sebelumnya. Contoh-contoh kelompok sekunder, seperti: partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.
2) Masyarakat Industri
Durkheim menggunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangan. Namun lebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 : 190). Jika dalam pembagian kerja bertambah kompleks, menjadikan suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Dan Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antar kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian ataupun keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
6. Makna Individu, Keluarga, dan Masyarakat Serta Hubungannya
Makna individu : Individu merupakan unit terkecil yang terbentuk dalam masyarakat. Dalam ilmu
sosial individu adalah suatu kelompok terkecil dalam masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi
menjadi suatu bagian yang lebih kecil. Seperti contohnya pada Keluarga yang terdiri dari suami, istri,
dan anak. Suami yang sebagai kepala keluarga merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut,
yang tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.Pada dasarnya, setiap individu memiliki
ciri-ciri khas sendiri. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat.
Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung
di dalam kelompok tersebut.
Makna Keluarga : Keluarga sebagai wahana dimana seorang individu akan mengalami proses sosialisasi
yang pertama kali, sangat penting karena keluarga yang mengarahkan terbentuknya individu menjadi
seorang yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga memiliki
korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses mengembangankan individu
menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada,
sehingga seorang individu menjadi sseeorang yang dewasa yang dalam arti mampu mengendalikan diri dan
melakukan hubungan-hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk dengan baik.
Makna Masyarakat :
Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan
tersebut yang saling memiliki rasa keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat merupakan
tempat kita bisa melihat proyeksi individu sebagai bagian keluarga, dimana keluarga sebagai tempat
terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut.
Individu yang berada dalam masyarakat tertentu memiliki suatu konteks budaya tertentu pula. Dan pada
tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan juga bermakna, maka akan mudah dirumuskan
gejala-gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai wujud dirinya sendiri dan merupakan
makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok atau anggota masyarakat.
Hubungan antara Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Aspek individu, keluarga, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan karena aspek
tersebut saling berkaitan. Karena tidak akan terjadi masyarakat bisa tidak ada suatu keluarga, begitu pula
keluarga, tidak akan ada yang namanya keluarga jika tidak ada individu yang membentuk suatu kelompok
kecil. Dan untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga
dan masyarakat, sebagi media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuh
kembangkan perilakunya. Karena perilaku sosial suatu individu tersebut bergantung dari keluarga dan
masyarakat disekitarnya. Keluarga adalah tempat pertama individu untuk membentuk suatu kepribadiannya,
sehingga keluarga memiliki peran paling besarkarena sebagai pembentuk kepribadian yang pertama untuk
suatu individu, dan masyarakat sebagai media sosialisasi seorang individu untuk menyampaikan ekspresinya
secara lebih luas. Sehingga dapat menjadikan suatu tolak ukur sikap individu tersebut.
7. Urbanisasi dan Prosesnya
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa menuju kota. Urbanisasi termasuk masalah yang cukup serius. Karena persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah penduduk kota yang terus bertambah akan menimbulkan masalah jika tidak imbanganya dengan lapangan pekerjaan serta lahan tempat tinggal yang tersedia.
Faktor yang menyebabkan urbanisasi seperti kondisi kota lebih modern, sarana dan prasarana lebih lengkap, lapangan pekerjaan di kota lebih luas, dan dalam hal pendidikan di kota lebih baik dan berkualitas.
Proses terjadinya urbanisasi ada dua. Yang pertama, pemerintah berkeinginan untuk meningkatkan proporsi penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Hal ini dikarenakan berkaitanantara meningkatnya pertumbuhan ekonomi negara bila meningkatnya pendudukdaerah perkotaan. Data memperlihatkan bahwa suatu negara atau daerah dengan tingkat perekonomian yang lebih tinggi, juga memiliki tingkat urbanisasi yang lebih tinggi, begitu juga sebaliknya. Yang kedua, terjadinya tingkat urbanisasi yang berlebihan yang tidak terkendali dapat menimbulkan permasalahan pada penduduk itu sendiri. Dan pengukuran terkendali atau tidaknya proses urbanisasi biasanya dikenal dengan ukuran primacy rate, yang diartikan sebagai kekuatan daya tarik kota terbesar pada suatu negara atau wilayah terhadap kota-kota di sekitarnya. Makin besar tingkat primacy menunjukkan keadaan yang kurang baik dalam proses urbanisasi. Sayangnya data primacy di Indonesia tidak tersedia.
8. Contoh Masalah Sosial yang Berhubungan dengan Perkembangan Individu
dan Keluarga
Manusia pada dasarnya adalah mahluk yang hidup dalam kelompok. Dalam kehidupan manusia sebagai individu, sejak lahir seorang individu telah mengenal dan berhubungan dengan manusia lainnya. Dimana keluarga adalah peran penting sebagai tempat pembelajaran bersosialisasi bagi suatu individu. Jika seorang individu dilahirkan dan saat dia bertumbuh individu tersebut tidak memiliki keluarga, maka akan sangat berpengaruh bagi pembentukkan kepribadian individu tersebut. Seperti pada contoh kasus seorang anak bayi yang dilantarkan oleh orang tuanya yang tidak bertanggung jawab, maka pada kasus ini akan membuat buruk psikis serta kepribadian si bayi nantinya. Setiap individu sangat membutuhkan pembelajaran sifat kepribadian yang pertama yaitu terletak pada keluarga, jika saja keluarga tidak ada untuk individu, maka individu pun akan mengalami psikis yang tidak baik dan dapat mempengaruhi kepribadian dan cara berinteraksi sosial individu tersebut nantinya.
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Individu
http://ilmugreen.blogspot.com/2012/06/fungsi-keluarga.html
http://ginadamar.wordpress.com/2012/10/23/tugas-ilmu-sosial-dasar-iii-pertumbuhan-individu
Langganan:
Postingan (Atom)