1. Pengertian Individu dan Pertumbuhan
Individu yang berasal dari kata yunani individium yang
berarti "tidak terbagi". Individu merupakan kesatuan pada manusia
secara perorangan bukan sebagai manusia secara keseluruhan, manusia yang
memiliki peranan khas di dalam kepribadian manusia tersebut. Dalam
aspek manusia, manusia memiliki tiga aspek yaitu aspek organik
jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana peran ketiga
aspek tersebut sangat berkaitan dan sangat penting. Jika salah satu
aspek yang terdapat pada individu buruk, maka dapat menghasilkan
individu yang buruk pula.
Pertumbuhan sebagi perubahan kuantitatif yang
diakibatkan karena adanya perngaruh dari lingkungan. Perubahan kuantatif
sendiri dapat menimbulkan sesuatu perubahan yang beragam, misalkan dari
hal yang tidak ada sebelumnya menjadi ada, hal yang kecil menjadi
besar, dan lain sebagainya. Definisi pertumbuhan sendiri adalah suatu
proses bertambahnya suatu sel di dalam tubuh pada organisme yang
disertai dengan pertambahan berat, ukuran. dan tinggi yang memiliki
sifat tidak dapat kembali dalam keadaan semula atau irreversible,
pertumbuhan bersifat kuantitatif dimana mengalami pertambahan besar
maupun tinggi seiring bertambahnya waktu. Pada individu tidak hanya
terjadi suatu pertumbuhan saja, namun dapat juga terjadi perkembangan.
Perkembangan adalah suatu proses differensiasi, organogenesis yang
diakhiri dengan terbentuknya suatu individu yang lebih lengkap dan
dewasa. Perkembangan itu sendiri bersifat kualitatif, misalkan dimana
suatu organisme yang sebelumnya belum matang dalam sistem reproduksinya,
menjadi lebih matang sistem reproduksinya. Itulah salah satu contoh
terjadinya suatu perkembangan.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Dalam suatu pertumbuhan, pertumbuhan pun dapat dipengaruhi.
Apakah saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut?. Ada
tiga faktor-faktor yang mempengaruhi suatu pertumbuhan, yaitu:
1. Faktor Biologis
Seorang individu yang memiliki anggota tubuh yang lengkap
berbeda pertumbuhannya dengan individu yang memiliki kekurangan pada
anggota tubuh. Misalkan saja pada suatu individu yang memiliki anggota
tubuh yang lengkap seperti kaki dan tangan sedangkan dengan individu
yang tidak memiliki tangan. Maka tidak sama pertumbuhan yang dialami
Individu yang memiliki anggota tubuh lengakap dengan yang memiliki
kekurangan pada kelengkapan individu tersebut.
2. Faktor Geografis
Seorang individu yang menempati suatu lingkungan yang
baik dan sehat, maka akan menciptakan suatu individu yang baik pula.
Sedangkan jika individu tersebut menempati suatu lingkungan yang buruk,
maka akan menghasilkan suatu individu yang buruk pula. Tempat yang
ditempati oleh seorang individu akan sangat berpengaruh pula dengan
terbentuknya suatu individu tersebut.
3. Pertumbuhan Kebudayaan Khusus
Perbedaannya kebudaan dapat mempengaruhi kepribadian
suatu individu. Tetapi di dalam suatu masyarakat tidak semua individu
memiliki kebudayaan yang sama dan memiliki kepribadian yang sama pula.
Dari faktor lingkungan sekitar seperti keluarga maupun masyarakat, maka
akan memberikan pertumbuhan dari individu tersebut. Dan seiring
berjalannya waktu, maka akan terbentuk suatu individu yang menyesuaikan
dengan lingkungan sekitar.
3. Pengertian Fungsi Keluarga dan Jenisnya
Keluarga adalah lembaga sosial dasar dimana semua lembaga
atau pranata sosial lainnya berkembang disini. Keluarga merupakan suatu
kebutuhan manusia universal di seluruh dunia dan mejadi pusat terpenting
kegiatan dalam kehidupan suatu individu. Keluarga dibedakan menjadi dua
yaitu, keluarga inti (conjugal family) dimana didasarkan oleh sebuah
perkawinan yang beranggotakan suami, istri, dan anak-anak mereka. Dan
keluarga kerabat (consanguine family) dimana keluarga kerabat dilihat
dari ikatan sedarah dan tidak diikatkan pada tali pernikahan.
Beberapa yang merupakan fungsi keluarga:
a) Fungsi Afektif : Fungsi internal dimana sebagai kekuatas dalam
keluarga. Didalamnya terkait saling mengasihi, mendukung, menyayangi,
menghargai antar di dalam anggota keluarga.
b) Fungsi Sosialisasi : Fungsi yang mengembangkan proses
bersosialisasi dalam keluarga. Dimana diajarkan berinteraksi untuk
bersosial yang dimulai dari sejak lahir dan keluarganya lah sebagai
pengajar individu tersebut dalam bersosialisasi.
c) Fungsi Reproduksi : Fungsi yang meneruskan kelangsungan keturunan yang menambah sumber daya manusia.
d) Fungsi Ekonomi : Fungsi untuk memenuhi kebutuhan pada anggota
keluarganya. Seperti pemenuhan kebutuhan pada sandang, pangan dan papan.
e) Fungsi Perawatan Kesehatan : Fungsi untuk mencegah
terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami
masalah kesehatan pada anggota keluarga.
f) Fungsi Penentuan Status : Fungsi yang membedakan status jika
terjadinya perbedaan status di dalam masyarakat, sehingga setiap
anggota-anggota keluarga memiliki hak-hak istimewa sendiri.
4. Pengertian Keluarga dan Masyarakat
Keluarga berasal dari bahasa sanskerta kuluarga, ras, dan warga yang
berarti lingkungan yang terdapat bebrapa orang yang memiliki ikatan
darah. Keluarga adalah suatu unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri
dari atas suami sebagai kepala keluarga, istri, dan anak-anak mereka
yang terkumpul dalam sutu atap rumah yang memiliki keadaan yang saling
bergantungan satu sama lain. Peranan dalam keluarga digambarkan dengan
perilaku antar pribadi,
sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi
tertentu. Peranan keluarga didasari oleh suatu harapan juga pola
perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk
sebuah sistem semi tertutup maupun semi
terbuka, dimana sebagian besar yang interaksi adalah antara
individu-individu yang ada di dalam suatu kelompok tersebut. Kata
masyarakat berasal dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Jadi sebuah
masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan
antara entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang
interdependen atau saling tergantung satu sama lain.Pakar ilmu sosial
mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu,
masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktana, dan masyarakat
agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban.
Sebagian pakar berpendapat masyarakat industri dan pasca-industri
sebagai
suatu kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat
agrikultural tradisional. Masyarakat dapat juga diorganisasikan yang
dilihat dari struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan
besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.
5. Dua Golongan Masyarakat Beserta Perbedaannya
Di dalam suatu msyarakat terdapat dua golongan yaitu,:
1) Masyarakat Non Industri
Kelompok nasional maupun organisasi kemasyarakatan non
industri digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer
(primary group)
dan kelompok sekunder (secondary group).
a) Kelompok Primer : Interaksi antar anggota terjalin
lebih intensif,
lebih erat, dan lebih akrab. Disebabkan karena kelompok primer
berinteraksi secara langsung sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih
akrab dan lebih didasarkan simpati. Pada pembagian kerja maupun tugas
pada kelompok primer
menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, digantungkan pada
kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas
dasar rasasimpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer
adalah keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama,
dan lain sebagainya.
b) Kelompok Sekunder : Berbeda dengan kelompok
primer. Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tidak
Iangsung,
formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Sehingga sifat
interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antar anggota kelompok di
atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif. Para
anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan,
keahlian tertentu, yang dituntut dedikasinya. Hal-hal semacam itu
digunakan untuk mencapai target dan tujuan yang telah disepakati bersama
sebelumnya. Contoh-contoh
kelompok sekunder, seperti: partai politik, perhimpunan serikat
kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.
2) Masyarakat Industri
Durkheim menggunakan variasi pembangian kerja sebagai
dasar untuk
mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangan. Namun
lebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang
sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah
kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 : 190). Jika
dalam
pembagian kerja bertambah kompleks, menjadikan suatu tanda bahwa
kapasitas
masyarakat semakin tinggi. Dan Solidaritas didasarkan pada hubungan
saling
ketergantungan antar kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal
pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian
kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan
dengan kepandaian ataupun keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara
mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
6. Makna Individu, Keluarga, dan Masyarakat Serta Hubungannya
Makna individu : Individu merupakan unit terkecil yang terbentuk dalam masyarakat. Dalam ilmu
sosial individu adalah suatu kelompok terkecil dalam masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi
menjadi suatu bagian yang lebih kecil. Seperti contohnya pada Keluarga yang terdiri dari suami, istri,
dan anak. Suami yang sebagai kepala keluarga merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut,
yang tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.Pada dasarnya,
setiap individu memiliki
ciri-ciri khas sendiri. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat.
Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung
di dalam kelompok tersebut.
Makna Keluarga : Keluarga sebagai wahana
dimana seorang individu akan mengalami proses sosialisasi
yang pertama kali,
sangat penting karena keluarga yang mengarahkan terbentuknya individu menjadi
seorang yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan
masyarakat, keluarga memiliki
korelasi fungsional dengan masyarakat
tertentu, oleh karena itu dalam proses mengembangankan individu
menjadi
seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur
masyarakat yang ada,
sehingga seorang individu menjadi sseeorang yang
dewasa yang dalam arti mampu mengendalikan diri dan
melakukan
hubungan-hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk dengan baik.
Makna Masyarakat :
Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang
memiliki prasarana untuk kegiatan
tersebut yang saling memiliki rasa keterikatan
untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat merupakan
tempat kita bisa
melihat proyeksi individu sebagai bagian keluarga, dimana keluarga
sebagai tempat
terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat
hasil dari proyeksi tersebut.
Individu yang berada dalam masyarakat tertentu memiliki suatu konteks budaya tertentu pula. Dan pada
tahap inilah arti keunikan individu
itu menjadi jelas dan juga bermakna, maka akan mudah dirumuskan
gejala-gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai wujud dirinya sendiri dan merupakan
makhluk sosial sebagai
perwujudan anggota kelompok atau anggota masyarakat.
Hubungan antara Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Aspek individu, keluarga, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang
tidak bisa dipisahkan karena aspek
tersebut saling berkaitan. Karena tidak akan terjadi masyarakat bisa tidak ada suatu keluarga, begitu pula
keluarga, tidak akan ada yang namanya keluarga jika tidak ada individu yang membentuk suatu kelompok
kecil. Dan untuk
mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan
keluarga
dan masyarakat, sebagi media di mana individu dapat
mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuh
kembangkan perilakunya.
Karena perilaku sosial suatu individu
tersebut bergantung dari keluarga dan
masyarakat disekitarnya. Keluarga
adalah tempat pertama individu untuk membentuk suatu kepribadiannya,
sehingga keluarga memiliki peran paling besarkarena sebagai pembentuk kepribadian yang pertama untuk
suatu individu, dan masyarakat sebagai
media sosialisasi seorang individu untuk menyampaikan ekspresinya
secara
lebih luas. Sehingga dapat menjadikan suatu tolak ukur sikap individu tersebut.
7. Urbanisasi dan Prosesnya
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa menuju kota.
Urbanisasi termasuk masalah yang cukup serius. Karena persebaran
penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan
berbagai permasalahan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah
penduduk kota yang terus bertambah akan menimbulkan masalah jika tidak
imbanganya dengan lapangan pekerjaan serta lahan tempat tinggal yang
tersedia.
Faktor yang menyebabkan urbanisasi seperti kondisi kota lebih
modern, sarana dan prasarana lebih lengkap, lapangan pekerjaan di kota
lebih luas, dan dalam hal pendidikan di kota lebih baik dan berkualitas.
Proses terjadinya urbanisasi ada dua. Yang pertama, pemerintah
berkeinginan untuk meningkatkan
proporsi penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Hal ini dikarenakan
berkaitanantara meningkatnya pertumbuhan ekonomi negara bila
meningkatnya pendudukdaerah perkotaan. Data
memperlihatkan bahwa suatu negara atau daerah dengan tingkat
perekonomian yang lebih tinggi, juga memiliki tingkat urbanisasi yang
lebih tinggi, begitu juga sebaliknya. Yang kedua, terjadinya tingkat
urbanisasi yang berlebihan yang tidak terkendali
dapat menimbulkan permasalahan pada penduduk itu sendiri. Dan pengukuran
terkendali atau tidaknya proses urbanisasi biasanya dikenal
dengan ukuran primacy rate, yang diartikan sebagai kekuatan
daya tarik kota terbesar pada suatu negara atau wilayah terhadap
kota-kota di sekitarnya. Makin besar tingkat primacy menunjukkan keadaan
yang kurang baik dalam proses urbanisasi. Sayangnya data primacy di
Indonesia tidak tersedia.
8. Contoh Masalah Sosial yang Berhubungan dengan Perkembangan Individu
dan Keluarga
Manusia pada dasarnya adalah mahluk yang hidup dalam kelompok. Dalam
kehidupan manusia sebagai individu, sejak lahir seorang individu telah
mengenal dan
berhubungan dengan manusia lainnya. Dimana keluarga adalah peran
penting sebagai tempat pembelajaran bersosialisasi bagi suatu individu.
Jika seorang individu dilahirkan dan saat dia bertumbuh individu
tersebut tidak memiliki keluarga, maka akan sangat berpengaruh bagi
pembentukkan kepribadian individu tersebut. Seperti pada contoh kasus
seorang anak bayi yang dilantarkan oleh orang tuanya yang tidak
bertanggung jawab, maka pada kasus ini akan membuat buruk psikis serta
kepribadian si bayi nantinya. Setiap individu sangat membutuhkan
pembelajaran sifat kepribadian yang pertama yaitu terletak pada
keluarga, jika saja keluarga tidak ada untuk individu, maka individu pun
akan mengalami psikis yang tidak baik dan dapat mempengaruhi
kepribadian dan cara berinteraksi sosial individu tersebut nantinya.
Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Individu
http://ilmugreen.blogspot.com/2012/06/fungsi-keluarga.html
http://ginadamar.wordpress.com/2012/10/23/tugas-ilmu-sosial-dasar-iii-pertumbuhan-individu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar